Kimono adalah pakaian tradisional negara jepang untuk pria
dan wanita yang sudah ada sejak dahulu kala. Pada jaman Edo, kimono mengalami
perubahan yang sampai sekarang masih dipertahankan, yaitu lengan kimono yang
sedikit lebih panjang bagi wanita yang belum menikah dan obi yang semakin
besar. Kimono berasal dari kata “ki” yang berarti mengenakan, dan “mono” yang
berarti pakaian. Jadi arti kimono adalah mengenakan pakaian.
Pita besar yang diikat di bagian belakang kimono disebut
obi, pada awalnya obi diikat di bagian depan atau samping kimono sampai suatu
ketika seorang aktor kabuki pada saat pagelaran mengenakan obi yang diikat di belakang
kimono. Disinilah awal mula cara mengenakan kimono di zaman modern berasal yang sekarang sering kali kita lihat.
Pakaian tradisional ini tidak hanya merupakan simbol dari
keunikan tradisi di jepang tapi juga merupakan warisan budaya yang sangat
dijaga oleh orang-orang jepang. Orang jepang sering memakai kimono diberbagai
kesempatan seperti festival dan juga acara-acara formal.
Berikut ini adalah jenis-jenis kimono:
Berikut ini adalah jenis-jenis kimono:
1.
Yukata (kimono musim panas)
Yukata juga disebut kimono, hanya saja
fungsi dan penamaannya membuat kebanyakan orang berpikir bahwa yukata dan
kimono berbeda. Yukata yang saat ini umum digunakan terbuat dari bahan katun
tipis yang sangat nyaman dan sejuk saat digunakan, tidak heran jika yukata
sangat cocok dikenakan saat musim panas tiba. Pada saat menghadiri festival
musim panas di Jepang seperti bon odori.
2.
Furisode, kimono yang melambangkan kedewasaan
Ketika anak perempuan di Jepang menginjak
umur 20 tahun, orang tuanya akan menghadiahi anak tersebut dengan sebuah kimono
saat perayaan せいじんのひ(Seijin No Hi) atau hari menuju dewasa sang anak. Umur
20 tahun merupakan sebuah tanggung jawab bagi sang anak, mereka telah diberi
tanggung jawab penuh untuk semua hal yang ingin mereka lakukan. Furisode
merupakan kimono berlengan pajang dan memiliki tampilan warna yang mencolok dan
terbuat dari bahan kain sutra yang berkualitas tinggi.
3.
Homongi
Homongi melambangkan sebuah awal. baru bagi
kehidupan wanita di Jepang, yaitu pernikahan. Banyak orang tua yang memberikan
homongi sebagai hadiah untuk anaknya
yang baru saja menikah untuk mengganti furisode yang mereka miliki. Homongi
biasanya dipakai oleh wanita Jepang yang sudah menikah pada saat upacara minum
teh atau menghadiri upacara pernikahan.
4.
Tomesode
Tomesode adalah salah satu kimono resmi
yang dipakai oleh wanita Jepang yang telah menikah. Dari segi fungsi tomesode
juga dikenakan untuk menghadiri acara formal seperti pernikahan seperti
layaknya homongi, tapi tomesode digunakan untukmenghadiri acara pernikahan dari
kerabat dekat seperti saudara kandung. Dari segi tampilan, tomesode hanya memiliki
satu warna yaitu warna hitam, berbeda dengan homongi yang memiliki warna lebih
bervariasi.
5.
Kuromontsuki, kimono untuk laki-laki
Kimono ini memiliki desai yang berbeda dari
kimono untuk perempuan, tidak ada pita besar yang diikat di bagian belakang kimono.
6.
Mofuku, kimono disaat berduka
Warna hitam adalah warna khas untuk
menggambarkan rasa duka yang mendalam, begitu juga dengan kimono ini. Mofuku
merupakan kimono resmi khusus dikenakan untuk menghadiri upacara pemakaman di Jepang.
Tapi saat ini orang Jepang sudah mulai mengenakan jas hitam saat menghadiri
upacara pemakaman, hanya sebagian saja yang masih mengenakan kimono hitam ini,
biasanya para kerabat dekat (perempuan) dari sang almarhum yang mengenakan.
7.
Uchikake
Berbeda dengan tomesode dan homongi, kimono ini benar-benar
dipakai saat hari upacara pernikahan dari seorang perempuan di Jepang. Mereka
memakai uchikake sebagai pakaian resmi saat mereka menikah, kimono yang satu
ini merupakan yang paling indah dan yang paling mahal diantara semua jenis
kimono yang ada sehingga kebanyakan keluarga akan menyewa kimono ini saat
pernikahan anak mereka. Kimono ini memiliki desain yang unik menyerupai gaun,
kain kimono memanjang sampai menyentuh tanah sehingga pengantin wanita harus
dibantu saat mengenakan kimono ini.
Harga
kimono sangat mahal, cara membuatnya pun tidak mudah. Kimono yang berbahan
dasar sutra bisa dihargai Rp 50 juta keatas, bahkan ada yang sampai Rp 300 juta
untuk satu set lengkap bersama obi, geta (sandal khusus kimono) dan aksesoris
lainnya. Cara memakainyapun tidak sembarangan dan ada namanya tersendiri, yaitu
kitsuke.
Bagi
yang ingin tau cara mengenakan kimono, berikut tutorial mengenakan kimono yang
saya ambil dari youtube:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar