Jumat, 01 Mei 2015

Kimono




Kimono adalah pakaian tradisional negara jepang untuk pria dan wanita yang sudah ada sejak dahulu kala. Pada jaman Edo, kimono mengalami perubahan yang sampai sekarang masih dipertahankan, yaitu lengan kimono yang sedikit lebih panjang bagi wanita yang belum menikah dan obi yang semakin besar. Kimono berasal dari kata “ki” yang berarti mengenakan, dan “mono” yang berarti pakaian. Jadi arti kimono adalah mengenakan pakaian.
Pita besar yang diikat di bagian belakang kimono disebut obi, pada awalnya obi diikat di bagian depan atau samping kimono sampai suatu ketika seorang aktor kabuki pada saat pagelaran mengenakan obi yang diikat di belakang kimono. Disinilah awal mula cara mengenakan kimono di zaman modern  berasal yang sekarang sering kali kita lihat.
Pakaian tradisional ini tidak hanya merupakan simbol dari keunikan tradisi di jepang tapi juga merupakan warisan budaya yang sangat dijaga oleh orang-orang jepang. Orang jepang sering memakai kimono diberbagai kesempatan seperti festival dan juga acara-acara formal.
Berikut ini adalah jenis-jenis kimono:

1.       Yukata (kimono musim panas)

Yukata juga disebut kimono, hanya saja fungsi dan penamaannya membuat kebanyakan orang berpikir bahwa yukata dan kimono berbeda. Yukata yang saat ini umum digunakan terbuat dari bahan katun tipis yang sangat nyaman dan sejuk saat digunakan, tidak heran jika yukata sangat cocok dikenakan saat musim panas tiba. Pada saat menghadiri festival musim panas di Jepang seperti  bon odori.

2.       Furisode, kimono yang melambangkan kedewasaan

Ketika anak perempuan di Jepang menginjak umur 20 tahun, orang tuanya akan menghadiahi anak tersebut dengan sebuah kimono saat perayaan せいじんのひ(Seijin No Hi) atau hari menuju dewasa sang anak. Umur 20 tahun merupakan sebuah tanggung jawab bagi sang anak, mereka telah diberi tanggung jawab penuh untuk semua hal yang ingin mereka lakukan. Furisode merupakan kimono berlengan pajang dan memiliki tampilan warna yang mencolok dan terbuat dari bahan kain sutra yang berkualitas tinggi.










3.       Homongi

Homongi melambangkan sebuah awal. baru bagi kehidupan wanita di Jepang, yaitu pernikahan. Banyak orang tua yang memberikan homongi sebagai  hadiah untuk anaknya yang baru saja menikah untuk mengganti furisode yang mereka miliki. Homongi biasanya dipakai oleh wanita Jepang yang sudah menikah pada saat upacara minum teh atau menghadiri upacara pernikahan.









4.       Tomesode

Tomesode adalah salah satu kimono resmi yang dipakai oleh wanita Jepang yang telah menikah. Dari segi fungsi tomesode juga dikenakan untuk menghadiri acara formal seperti pernikahan seperti layaknya homongi, tapi tomesode digunakan untukmenghadiri acara pernikahan dari kerabat dekat seperti saudara kandung. Dari segi tampilan, tomesode hanya memiliki satu warna yaitu warna hitam, berbeda dengan homongi yang memiliki warna lebih bervariasi.









5.       Kuromontsuki, kimono untuk laki-laki

Kimono ini memiliki desai yang berbeda dari kimono untuk perempuan, tidak ada pita besar yang diikat di bagian belakang kimono.














6.       Mofuku, kimono disaat berduka

Warna hitam adalah warna khas untuk menggambarkan rasa duka yang mendalam, begitu juga dengan kimono ini. Mofuku merupakan kimono resmi khusus dikenakan untuk menghadiri upacara pemakaman di Jepang. Tapi saat ini orang Jepang sudah mulai mengenakan jas hitam saat menghadiri upacara pemakaman, hanya sebagian saja yang masih mengenakan kimono hitam ini, biasanya para kerabat dekat (perempuan) dari sang almarhum yang mengenakan. 







7.       Uchikake

Berbeda dengan tomesode dan homongi, kimono ini benar-benar dipakai saat hari upacara pernikahan dari seorang perempuan di Jepang. Mereka memakai uchikake sebagai pakaian resmi saat mereka menikah, kimono yang satu ini merupakan yang paling indah dan yang paling mahal diantara semua jenis kimono yang ada sehingga kebanyakan keluarga akan menyewa kimono ini saat pernikahan anak mereka. Kimono ini memiliki desain yang unik menyerupai gaun, kain kimono memanjang sampai menyentuh tanah sehingga pengantin wanita harus dibantu saat mengenakan kimono ini.






Harga kimono sangat mahal, cara membuatnya pun tidak mudah. Kimono yang berbahan dasar sutra bisa dihargai Rp 50 juta keatas, bahkan ada yang sampai Rp 300 juta untuk satu set lengkap bersama obi, geta (sandal khusus kimono) dan aksesoris lainnya. Cara memakainyapun tidak sembarangan dan ada namanya tersendiri, yaitu kitsuke.

Bagi yang ingin tau cara mengenakan kimono, berikut tutorial mengenakan kimono yang saya ambil dari youtube:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar